Minggu, 26 Juni 2016

Tenun Bangldesh (Garment) dengan Pekerja 3 Juta Orang


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Tenun Bangladesh)
__________________________________________







______________________

Kata Pengantar
______________________

Meski dua pertiga penduduk Bangladesh adalah petani, lebih
dari tiga perempat penerimaan ekspor Bangladesh berasal
dari industri garmen.

Industri ini mulai menarik investor asing pada 1980-an
karena upah buruh yang murah dan nilai tukar mata uang asing
yang rendah.

Pada 2002, nilai ekspor industri garmen tercatat sebesar
$5 miliar. Industri ini kini memperkerjakan sekitar 3 juta
orang, 90% di antaranya adalah perempuan. Pemasukan mata
uang asing juga diperoleh dari penduduk Bangladesh yang
tinggal di negara lain.

Demikian gambaran ekonomi Bangladesh dalam hubungannya
dengan garment para kawan sekalian.

Dengan demikian...!

Tenun yang merupakan bagian dari garment merupakan hal
yang penting bagi masyarakat Bangladesh.


Berikut info lengkapnya

...dan...

Selamat menyimak...!


__________________________________________

Sekilas info Tentang Negara Bangladesh
__________________________________________















* Pengertian

Republik Rakyat Bangladesh (bahasa Bengali: ??????????????
????????, Ga?aprajatantri banladesa) adalah sebuah negara
di Asia Selatan yang berbatasan dengan India di barat, utara,
dan timur, Myanmar di tenggara, serta Teluk Benggala di selatan.

Bangladesh, bersama dengan Benggala Barat di India, membentuk
kawasan etno-linguistik Benggala. Bangladesh (????????)
secara harfiah bermakna "Negara Bangla". Ibu kota dan kota
terbesar Bangladesh ialah Dhaka.

Perbatasan Bangladesh ditetapkan melalui pemisahan India
pada tahun 1947. Negara ini merupakan sayap timur Pakistan
(Pakistan Timur) yang terpisah dari sayap barat sejauh 1.600
kilometer.

Perbedaan politik, bahasa, dan ekonomi menimbulkan perpecahan
antara kedua sayap, yang berujung pada meletusnya perang
kemerdekaan tahun 1971 dan pendirian negara Bangladesh.

Tahun-tahun setelah kemerdekaan ditandai dengan kelaparan,
bencana alam, kemiskinan, huru-hara politik, korupsi,
dan kudeta militer.

Bangladesh memiliki jumlah penduduk terbesar kedelapan di
dunia dan merupakan salah satu negara terpadat di dunia dengan
tingkat kemiskinan yang tinggi, namun pendapatan per kapita
Bangladesh telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1975
dan tingkat kemiskinan turun 20% sejak awal tahun 1990-an.

Negara ini dimasukan sebagai salah satu bagian dari "Next
Eleven". Ibu kota Dhaka dan wilayah urban lainnya menjadi
penggerak utama dibalik pertumbuhan ini.[4]

Secara geografis, negara ini berada di Delta Gangga-Brahmaputra
yang subur. Bangladesh mengalami banjir muson dan siklon tahunan.


* Ekonomi


Dua per tiga penduduk Bangladesh bekerja di sektor pertanian.
Bangladesh masih merupakan negara berkembang, meski telah
dilakukan usaha berlanjut untuk meningkatkan prospek ekonomi
dan demografi.

Pendapatan per kapita pada 2008 tercatat sebesar $520,
namun, seperti yang dicatat Bank Dunia pada Laporan Negera
Juli 2005-nya, negara ini telah membuat kemajuan pesat dalam
pengembangan manusia dengan berfokus pada pemberantasan
tingkat buta huruf yang berhasil, penyetaraan gender
dalam sekolah, dan pengurangan pertumbuhan penduduk.

Yute pernah menjadi mesin ekonomi negara ini. Pangsa pasar
ekspor dunianya memuncak pada masa Perang Dunia II dan akhir
tahun 1940-an pada 80%[ dan bahkan di awal 1970-an terhitung
sekitar 70% penerimaan ekspornya.

Namun, produk polipropilena mulai menggantikan produk yute
di seluruh dunia dan industri yute mulai mengalami kemunduran.
Selain yute, Bangladesh memproduksi padi, teh, dan sesawi
dalam jumlah yang signifikan.

Meski dua pertiga penduduk Bangladesh adalah petani, lebih
dari tiga perempat penerimaan ekspor Bangladesh berasal
dari industri garmen.

Industri ini mulai menarik investor asing pada 1980-an
karena upah buruh yang murah dan nilai tukar mata uang asing
yang rendah.

Pada 2002, nilai ekspor industri garmen tercatat sebesar
$5 miliar. Industri ini kini memperkerjakan sekitar 3 juta
orang, 90% di antaranya adalah perempuan. Pemasukan mata
uang asing juga diperoleh dari penduduk Bangladesh yang
tinggal di negara lain.

* Budaya

Bangladesh memiliki budaya yang mencakup unsur kuno dan
modern, yang melambangkan sejarah panjang. Teks tertulis
awal dalam bahasa Bengali adalah Charyapada dari abad ke-8.

Sastra Bengali pada abad pertengahan merupakan sastra
keagamaan (seperti Chandidas), atau adaptasi dari bahasa
lain (misalnya Alaol). Sastra Bengali mencapai ekspresi
penuhnya pada abad ke-19.

Lambang terbesarnya adalah penyair Rabindranath Tagore dan
Kazi Nazrul Islam. Bangladesh juga memiliki tradisi panjang
dalam sastra rakyat, contohnya Maimansingha Gitika, Thakurmar
Jhuli, atau cerita-cerita yang berkaitan dengan Gopal Bhar.

Tradisi musik Bangladesh berdasarkan pada lirik (Baniprodhan)
dengan sedikit diiringi alat musik. Tradisi Baul ialah
peninggalan musik rakyat Bangla yang unik.

Tradisi musik Bangladesh lainnya bermacam-macam menurut
wilayah. Gombhira, Bhatiali, dan Bhawaiya adalah beberapa
bentuk musik yang banyak dikenal. Musik rakyat Benggala
sering diiringi dengan ektara, instrumen dengan satu dawai.

Instrumen lainnya adalah dotara, dhol, suling, dan tabla.
Bentuk tarian Bangladesh berasal dari tradisi rakyat,
khususnya dari kelompok suku asli, dan juga tradisi
tari India.

Perayaan Pohela Baishakh di Dhaka.
Setiap tahunnya, Bangladesh membuat sekitar 80 film.
Film Hindi juga cukup terkenal.] Sekitar 200 koran dan
1.800 majalah diterbitkan di Bangladesh, namun jumlah
pembaca reguler rendah dan hanya mencakup kurang dari
15% penduduk.

Penduduk Bangladesh mendengarkan berbagai program radio
dari Bangladesh Betar, stasiun radio milik negara, atau
stasiun radio swasta seperti Radio Foorti, ABC Radio,
Radio Today, dan Radio Amar.

Selain itu, terdapat layanan radio dari BBC dan Voice of
America. Saluran televisi yang dominan di Bangladesh
adalah Bangladesh Television, namun dalam tahun-tahun
terakhir saluran swasta terus berkembang.

Tradisi kuliner Bangladesh berhubungan erat dengan masakan
India dan Timur Tengah, namun masakan Bangladesh juga
memiliki ciri khas tersendiri.

Nasi dan kari adalah kegemaran tradisional. Penduduk
Bangladesh membuat daging manis dari produk susu,
contohnya Rôshogolla, Chômchôm, dan Kalojam.

Sari (shari) merupakan pakaian yang biasa dikenakan perempuan
Bangladesh. Salwar kameez (shaloar kamiz) juga cukup populer.

Di daerah urban, beberapa perempuan mengenakan pakaian Barat.
Di antara para lelaki, pakaian Eropa banyak disukai.
Mereka juga mengenakan kurta-paejama (seringkali pada
acara religius) dan lungi.

Kedua Id, Idul Fitri dan Idul Adha, adalah hari raya besar
dalam kalender Islam. Hari-hari sebelum Idul Fitri disebut
Chãd Rat (malam bulan), dan sering dirayakan dengan petasan.

Hari libur Muslim lainnya juga dirayakan. Festival utama
Hindu ialah Durga Puja, Kali Puja, dan Saraswati Puja.
Buddha Purnima, yang memperingati Siddhartha Gautama,
ialah salah satu festival Buddha terpenting.

Sedangkan Natal, disebut Bôrodin (hari besar) dalam bahasa
Bengali, diperingati penduduk beragama Kristen. Festival
sekuler terpenting ialah Pohela Boishakh atau Tahun Baru
Bengali. Perayaan-perayaan penting lainnya adalah Nobanno,
Poush parbon (festival Poush), dan hari raya nasional
seperti Shohid Dibosh.

_____________________________________________________

Sekilas info Tentang Tenun Bangladesh (Kain Sari)
_____________________________________________________

Sari (shari) merupakan pakaian yang biasa dikenakan perempuan
Bangladesh. Salwar kameez (shaloar kamiz) juga cukup populer.

Di daerah urban, beberapa perempuan mengenakan pakaian Barat.
Di antara para lelaki, pakaian Eropa banyak disukai.
Mereka juga mengenakan kurta-paejama (seringkali pada
acara religius) dan lungi.

Kedua Id, Idul Fitri dan Idul Adha, adalah hari raya besar
dalam kalender Islam. Hari-hari sebelum Idul Fitri disebut
Chãd Rat (malam bulan), dan sering dirayakan dengan petasan.

Berikut galeri animasinya :

















_____________-

Penutup
____________

Demikian infonya para kawan sekalian.

...dan...

Selamat malam...!







_________________________________________________________________
Cat :
http://fb.com/HeritageArtBengal (Didukung oleh Nasreen Zamir dan ASSOCIAT
Weaving Selvedge Denim on Hand-loom ... Bangladesh (V 20151229 110515) - YouTube
Handloom used to make Gamcha i.e. Bangladeshi Napkin - YouTube
Jamdani Palli in Narayangonj, traditional weaving of Bangladesh - YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=UVX2w1ZhcWs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar